Jombang – Tinggal menghitung hari peserta OAV (Overseas Academic Visit) bertolak ke Singapura dan Malaysia. OAV yang merupakan program lawatan bernilai edukasi di Singapura dan Malaysia, diselenggarakan serangkaian dengan I-GSN (Islamic Global School Network) Jambore Internasional di Universitas Sains Islam Malaysia (USIM). Setelah pelepasan delegasi yang dilaksanakan oleh Ibu Bupati Jombang dua pekan lalu, peserta dikumpulkan kembali untuk diberi pengarahan seputar teknis keberangkatan dan tata tertib selama menjalankan kegiatan 03-12 April 2019 di Singapura dan Malaysia.
Kepala Madrasah, H. Moch. Syuaib, S. Ag. M.PdI memberikan pengarahan agar Bapak/Ibu Guru pendamping dan peserta menjadikan pengalaman kegiatan tahun lalu sebagai catatan. Ketika peserta tahun lalu melakukan observasi yang dimulai di bandara, petugas yang ada di bandara terkejut karena banyak tamu yang datang sambil sibuk mencatat. Untuk tahun ini agar pendamping melapor terlebih dahulu bahwa akan ada rombongan dari Jombang yang melaksanakan observasi.
Penampilan rombongan tahun lalu di Malaysia telah menarik perhatian Universitas Sains Islam Malaysia (USIM). Pihak USIM mengundang MTsN 3 Jombang untuk mengikuti Jambore Internasional untuk tahun-tahun berikutnya.
“Secara mengejutkan, hanya MTsN 3 Jombang yang mengikuti Jambore Internasional setingkat SMP, karena target awal USIM hanya untuk tingkat SMA”, ungkap Kepala Madrasah dalam pengarahan yang diadakan di ruang kelas unggulan, kamis (21/03). Beliau melanjutkan, awal mula undangan USIM yang mendadak disikapi dengan rapat kilat yang diputuskan tim dalam sejam. Hasil rapat yang menyetujui ajakan kerjasama tersebut diperkuat dengan kiriman surat pernyataan kerjasama yang dikirim langsung dari TU MTsN 3 Jombang di Indonesia.
Setelah kunjungan MTsN 3 Jombang ke Malaysia, pihak USIM melaksanakan kunjungan balasan ke madrasah sejumlah 40 orang dosen beserta mahasiswa pada 09 Juli 2018. Kedatangan pihak USIM ke madrasah untuk memastikan eksistensi MTsN 3 Jombang dan Pondok Pesantren Bahrul Ulum. Pihak Madrasah sangat antusias dengan kunjungan tersebut, terutama tim akreditasi perpustakaan. Kesempatan kunjungan ini digunakan sebaik-baiknya untuk memohon bimbingan perbaikan kualitas dan pelayanan perpustakaan madrasah. Mengingat fasilitas dan pelayanan perpustakaan USIM yang sudah sangat canggih dan lengkap, saran dan masukan sangat dibutuhkan dari pihak USIM. Dosen-dosen dan mahasiswa peserta kunjungan dari USIM ternyata memberikan respon sangat positif. Mereka dengan senang hati berbagi pengetahuannya dalam pengelolaan dan manajemen perpustakaan. Tidak lupa mereka juga memberikan sumbangan buku sebagai wujud dukungan untuk perpustakaan MTsN 3 Jombang.
Atas kunjungan balasan tersebut, USIM mengirimkan surat resmi apresiasi pengakuan prestasi madrasah. Untuk mewujudkan undangan keikutsertaan Jambore Internasional setiap tahun di USIM, Kepala Madrasah menyampaikan bahwa tidak ada diskriminasi antara kelas unggulan dan kelas reguler. Seluruhnya berhak ikut asalkan lolos seleksi ketat yang diselenggarakan panitia OAV dan I-GSN. Diharapkan pengiriman delegasi MTsN 3 Jombang ke Malaysia dapat mengharumkan nama Indonesia. Bapak Kepala melanjutkan, peserta yang nanti dikirim ke Malaysia dan Singapura harus menambah teman baru minimal 10 orang dari berbagai negara yang hadir dalam acara tersebut. Perubahan dunia yang cepat menjadikan kepemilikan hubungan dengan teman di luar negri amat penting. Bisa jadi suatu saat akan dapat bekerjasama dengan teman atau kenalan di luar negri tersebut. Apalagi di masa depan, setelah lembaga pendidikan di Timur Tengah tidak lagi sejaya dulu, pusat peradaban pendidikan Islam akan beralih ke Indonesia. Untuk itu Kementrian Agama RI telah mendirikan Universitas Islam Internasional di Jakarta.
Setelah pengarahan dari Kepala Madrasah selesai, pendamping perjalanan dari pihak travel memberi pengarahan gambaran suasana di lokasi. Peserta diminta tertib ketika berada di negri orang, sekaligus menekankan kedisiplinan dan mematuhi aturan yang berlaku. Pemberitahuan untuk denda bagi yang membuang sampah sembarangan dan yang tidak menghabiskan makanan juga diberikan. Dengan ketertiban yang tercipta, diharapkan peserta tidak akan mendapatkan kendala yang berarti.
Peraturan seragam dan bawaan maksimal yang boleh dibawa diberikan bersama pemberitahuan teknis paspor dan tiket. Rencananya di kegiatan tersebut, peserta akan menampilkan tari kecak yang diwakili oleh peserta putra. Selebihnya akan mengikuti acara yang telah diatur panitia. Nantinya masing-masing peserta wajib membuat laporan kegiatan selama di Singapura dan Malaysia dalam Bahasa Inggris dan dikumpulkan satu minggu setelah kegiatan. (Def)