
Jombang — Keluarga besar MTsN 3 Jombang turut berduka cita mendalam atas musibah ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo. Peristiwa ini terjadi pada Senin sore, 29 September 2025. Saat itu, para santri tengah melaksanakan salat Ashar berjamaah di lantai dua yang difungsikan sebagai musala.
![]() |
![]() |
Menurut pengasuh pesantren, Abdul Salam Mujib, bangunan yang ambruk tersebut memang masih dalam tahap renovasi. Sekitar pukul 15.00 WIB, atap yang baru dicor tiba-tiba ambruk dan menimpa ratusan santri yang tengah salat di lantai dua. Mereka yang berada di dalam musala pun terjebak di balik reruntuhan. Peristiwa nahas ini menyebabkan sejumlah santri dan jemaah mengalami luka-luka, bahkan sebagian meninggal dunia.
![]() |
![]() |
Sebagai bentuk empati dan kepedulian, seluruh guru, tenaga kependidikan, serta peserta didik MTsN 3 Jombang melaksanakan salat gaib berjamaah dipimpin oleh Sulton Agung, S.Pd.I di halaman madrasah, Sabtu (4/10). Pelaksanaan salat gaib berjalan khusyuk, dilanjutkan dengan tahlil dan pembacaan doa yang dipanjatkan khusus untuk keselamatan, ketabahan, dan kesabaran bagi seluruh keluarga korban Ponpes Al Khoziny.
![]() |
![]() |
Selain itu, madrasah juga menggalang donasi dari warga sekolah untuk membantu meringankan beban para korban. Donasi ini nantinya akan disalurkan langsung kepada pihak Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.
“Madrasah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat membangun karakter peduli dan berbagi. Semoga doa dan donasi yang kita kirimkan menjadi amal jariyah serta memberi kekuatan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny,” tutur Kepala MTsN 3 Jombang.
![]() |
![]() |
Melalui doa, tahlil, serta aksi solidaritas ini, MTsN 3 Jombang berharap musibah tersebut dapat menjadi pelajaran berharga sekaligus mempererat ukhuwah Islamiyah. Empati yang ditunjukkan diharapkan mampu menumbuhkan kepekaan sosial siswa terhadap penderitaan sesama.